Our Engagement Day


Finally, we’re engaged!!!!

Setelah atur rencana mulai dari kapan nentuin hari lamaran, gimana ketemuannya, apa aja yang perlu dilakuin sampe siapa aja yang nanti akan diundang di acara lamaran kami. Ribet? Iya. Pusing? Iya. Galau? Iya. Nggak ada duit? Iyaaaaaa….

Rencana lamaran kami sudah jauh-jauh hari sih dipikirkan, secara LDR mah harus mikirin progres ke depan dong ya. Jadi semenjak berangkat penempatan -November 2014- kami berdua sudah sepakat lamaran akan dilaksanakan nanti ketika saya datang prajab di Jakarta. Dari November hingga awal tahun 2015, kabar prajab masih simpang siur nggak jelas. Ya sudahlah, kami cari aman saja. Pilihan kami jatuh di waktu beberapa hari setelah hari raya idul fitri.

Kembali lagi ke kata LDR. Sebagai pelaku LDR yang kekinian, pastinya kami berdua harus mikir dong gimana caranya biar acara lamaran kami ini bisa efektif dan efisien dari segi biaya dan mendukung perlengkapan menuju hari nikah ntar. Beruntung kami hidup di jaman teknologi sudah bukan lagi barang tersier, hahaha….

Pertama, cincin lamaran. Ini penting. Ya kali masak lamaran nggak ngasih cincin?! Jadilh di Bulan April 2015 ketika saya sedang diklat prajabatan di Jakarta, saya dan abang hunting cincin berdua. Duit kami pas-pasan sih, alhamdulillah si abang ada duit dikit buat beli cincin. Pergilah kami ke Cikini Gold Center di sebelah stasiun Cikini. Pilihannya lumayan banyak, kami pilih ke satu toko yang kami lupa apa namanya. Memilih ini itu dan kami memutuskan beli cincin seperti di bawah. Simpel. Dan bentuknya nggak sama (sepasang bukan berarti harus sama kan 🙂 ). Cincin saya dari bahan emas putih, sedangkan abang lebih milih paladium. Harganya? Rahasia.

Our RIngs

Our Rings

Kedua, kami harus menentukan kapan pelaksanaan lamarannya. Saya sekarang ada di Sumba Barat, NTT. Mama papa saya ada di Sukoharjo, Jawa Tengah. Abang ada di Jakarta, dan mama papanya ada di Batam. Sepakatlah kami melangsungkan acara lamaran tanggal 20 Juli 2015 hari Senin disaat cuti bersama masih berlangsung. Acaranya sederhana saja, nggak sampe 15 orang yang diundang. Makanan juga sekedarnya. Dari awal memang kami berdua sepakat kalo acara lamaran ini sederhana saja. Bahkan, kami meniadakan hantaran lamaran!!! No problem, right?

Ketiga, foto prewed. Jujur, masih lama nikahnya tapi kami udah mikirin prewed dong. It’s a must. Kapan lagi dan seberapa sering pelaku LDR yang gajinya sedemikian rupa bisa ketemu? Searching vendor di Solo kurang banyak pilihan, kalo hasilnya bagus harganya mahal kalo harganya murah hasilnya norak. Pffffttttt…..akhirnya kami pilih salah satu vendor yang lumayan bagus menurut kami dan harganya bisa nego, wakwak….MUA juga demikian. Alhamdulillah, meskipun hanya foto prewed indoor, tapi hasilnya OK. Nih beberapa foto prewed kami.

IMG-20150723-WA0001 IMG-20150723-WA0004 IMG-20150723-WA0005

Keempat, cari gedung. Sumpah ya, ini susah. Sukoharjo mah kota kecil. Cari gedung buat resepsi kalo gak di Solo ya mana lagi. Saya dan mama muter-muter cari gedung resepsi yang juga menyediakan katering dan segala pernak-perniknya. Ketahuan kan kalo keluarga saya ogah ribet, haha….Untungnya ketemu. Harga masih manusiawi. Dan yang lebih membahagiakan : bayarannya bisa dicicil. Merdeka!!!!!

Stop dulu tulisan saya kali ini. Kapan-kapan saya sambung deh cerita saya dan si abang menuju hari H. Woho…..