Wisuda-Menganggur-Kerja Sambilan-Liburan Bahagia-Magang-…


Halohai……lama banget saya gak menyambangi blog lucuk saya ini, maklumlah saya sedang dalam masa mencari jati diri :D. Pasti kalian yang sering jalan-jalan di blog saya pada kangen sama saya ya? Hihihi…

Yuk ah intip cerita saya sedikit, siapa tau kalian jadi pengen 😀

Setekah wisuda tanggal 10 Oktober tahun 2013 lalu, saya pulang ke rumah. Karena selain sudah gak kuliah dan magang entah kapan, juga adek les yang saya ajar juga lagi liburan pergantian term (1 term di sekolahnya sekitar 3 bulan). Di rumah selama 3 minggu kerjaan saya cuma ongkang-ongkang kaki aja : makan, tidur, jalan-jalan, belajar dandan plus masak sama mama (uhuk….saya udah gede) sama godain balita tetangga yang unyu-unyu. Setelah 3 minggu, sampailah waktu saya kembali ke Jakarta. Bukan karena waktu magang sudah tiba, tapi karena saya mau cari duit tambahan buat jalan-jalan di akhir tahun 2013 atau awal tahun 2014 nanti. Mamanya adek les saya juga sudah sms sih kalo si anaknya sudah masuk sekolah kayak biasa. OK, saya berangkat ke Jakarta untuk mencari duit tambahan demi liburan yang lebih baik dan lebih sejahtera.

Sebelumnya, Papa saya sempat melarang saya untuk pergi ke Jakarta kali ini. Alasannya, daripada saya disana dan duit ngajar hanya ‘ngepas’ untuk hidup sehari-hari mending liburan di rumah sama keluarga. Saya ini termasuk golongan (mantan) mahasiswa yang setelah masa homesicknya selesai, susah buat bolak-balik ke rumah-perantauan. Tapi, saya tetap nekat. Memang, di rumah uang saya utuh karena di rumah nyaris tidak ada uang yang saya harus keluarkan buat hidup. Tapi, saya juga gak dapat duit. Kalau saya di Jakarta, seenggaknya duit saya nambah meski ‘ngepas’ untuk hiudp. Saya seperti bermain judi, probabilitasnya fifty-fifty antara duit saya nambah atau duit saya sama seperti semula.

Bulan November saya ngajar les privat seperti biasa. Saya mengajar les privat science hari Selasa dan Kamis untuk anak SD (kelas 5) dan SMA (kelas 10) kakak beradik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Saya bingung, kata orang kawasan Menteng itu identik dengan kawasan elit orang Jakarta. Padahal, ketika saya ke sana masih banyak juga rumah orang-orang golongan menengah ke bawah. Baru kemudian saya tahu dari salah seorang pembantu adek les saya, rumah yang mereka tinggali itu adalah kawasan rumah para menteri. Harga sewa rumah di kawasan itu bisa mencapai 50 juta per bulan. Uwauww…..

Sejak berangkat dari rumah saya sudah kepikiran, kalau hanya mengajar di 1 tempat saja duit saya nggak cukup buat liburan yang lebih baik dan lebih sejahtera. Maka, tergeraklah saya untuk mencari lowongan les privat lagi. Biasanya, menjelang UAS banyak yang membutuhkan tenaga pengajar les privat. Saya mulai mencari-cari bimbel-bimbel les privat di Jakarta. Beberapa kali melamar, akhirnya ada 2 yang diterima. Yang pertama anak SMA kelas 10, mengajar mata pelajaran matematika. Rumahnya di daerah Jatinegara Indah, kira-kira sejam menuju ke tempatnya. Yang kedua anak kelas SD Internasional kelas 4, mengajar mata pelajaran matematika. Rumahnya di daerah Jalan Agus Salim Menteng, Jakarta Pusat (belakang Pullman Hotel). Saya mengajar anak SMA di Jatinegara hanya bisa bertahan beberapa minggu aja, sedangkan dengan yang anak SD kelas 4 saya bisa bertahan sampai sekarang. Alasannya sih, anak SD kelas 4 itu sekolahnya sama dengan adik les yang saya ajar sebelumnya (kelas 5 dan 10). Jadi, pasti jadwal mereka sama. Hahaha….

Duit dari sana-sini terkumpul. And finally…….saya bisa liburan. Liburan saya jatuh pada bulan Januari, di awal tahun. Alhamdulillah saya bisa pergi ke Singapura dan Batam beberapa hari. Tujuan utama saya sih jalan-jalan nengokin pacar. Tujuan sampingannya memenuhi janji ke petugas imigrasi yang mewawancarain saya pas buat paspor. Waktu itu saya jawab bikin paspor buat jalan-jalan ke Singapura akhir tahun, apa daya baru bisa terlaksana di awal tahun selanjutnya. Cerita selanjutnya nanti ya di postingan selanjutnya. Hehe…

Kabar magang yang sedari saya wisuda belum ada ujung hidungnya, mulai menampakkan diri sekitar bulan Februari. Magang akan dimulai pada tanggal 3 Maret. Oiya, sebelumnya diawali kabar mengejutkan datang, TKD tanggal 11 Maret. Huh, badai akan segera dating. Bersiaplah!!!

Saya ditempatkan magang di subdirektorat statistik konstruksi. Disini suasananya enak dan nyaman, orang-orangnya juga ramah dan asik diajak bercandaan. Haha…TKD pun serasa ringan. Dan TKD memang nggak seberat yang dibayangkan. Kalau menurut saya sih, ujian komprehensif di akhir semester 7 jauh lebih memusingkan.

Dulu ketika saya masih liburan di rumah, iseng-iseng saya ikut kompetisi pelatihan menulis gratis yang diadakan oleh A Fuadi. Nama kompetisinya Akademi Menulis 5 Menara. Siapa A Fuadi itu? Beliau adalah seorang penulis novel. Novelnya terkenal adalah Trilogi 5 Menara. Apa saja syarat yang harus saya penuhi untuk bisa ikut kompetisi ini? Saya disuruh bikin esai mengapa saya ingin mengikuti akademi ini dan juga esai mengenai novel Trilogi 5 Menara. Tanggal 19 Desember 2013 saya mengirim aplikasinya, tanggal 3 Februari 2014 ada email pemberitahuan dari panitia bahwa saya lolos tahap 1 kompetisis Akademi Menulis 5 Menara. Yay….tapi saya masih harus menyisihkan peserta lagi. Peserta yang lolos tahap 1 ada 58 orang, yang akan diterima hanya 20 orang. Untuk bisa lolos di tahap selanjutnya, saya harus menulis tanggapan dan kesanggupan saya jika saya terpilih sebagai peserta akademi. Sekian lama saya menunggu, akhirnya tanggal 9 April 2014 keluarlah pemberitahuan dari panitia Akademi Menulis 5 Menara dan saya dinyatakan berhak mengikuti pelatihan. Setelah di tahap 1 ada 4 orang yang lolos yang satu almamater dengan saya, di tahap 2 ini hanya tinggal 2 orang saja. Salah satunya yang punya blog ini. Peserta yang lolos ada sekitar 26 orang, nantinya akan disusutkan lagi menjadi 20 orang. Wish me luck 🙂

Karena tulisan saya kali ini cukup panjang, maka sekian dulu ya kabar-kabar dari saya. Untuk cerita tentang apa saja yang saya lakukan di Akademi Menulis 5 Menara, nanti akan saya tuliskan di lain waktu.